Jumat, 20 Februari 2009

P-E-N-S-I

Ye! Pensi! Ahhe! *dengan muka yang datar*
Pensi itu singkatan dari pentas seni. Rencananya sih ni Pensi bakal jadi tanggal 26 nanti. Pasti (aku nyangka) Pensi itu berunsur seperti band kelas, bazar, rame, dll (ini benar-benar bukan tipeku). Dan begonya lagi, walopun presentase aku ikut ke Pensi sangaaaaaatlah kecil, aku ngerasa aku bakal mati pas Pensi nanti.

Aku masuk padus yang nyanyiin lagunya Anggun. Mati aku
Mana sopran lagi.
Addoh

Benci aku. Bencih. Bencih. *goyang-goyangin meja dengan gila sampe diliatin 22 sama Najib*

Hmmmm...
Aku ngerasa 49 itu betul-betul deh. Pensi bertujuan untuk = merayakan ultah sekolah. Tapi kenapa malah ngundur sebulan lebih. Betul-betul.

Aku ngerasa kalo Pensi itu cuma buat orang-orang yang tertentu aja dan itu juga orang-orang pilihan. Orang yang bukan pilihan dibiarin aja gitu, terlantar nggak dikasi makan (emang pengemis, mba?). Aku nggak abis pikir, kenapa guru-guru itu cuma mao memajukan bakat orang-orang pilihan itu sementara bakat-bakat orang yang tidak dipilih itu ternyata lebih besar dari pada bakat orang-orang pilihan itu? Mengapa?

Kata Pak Syaiful pas apel:
"49 itu kedisiplinannya berkurang dari zaman ke zaman! Orangtua murid juga bilangnya 49 luntur! Luntur kedisiplinannya! blablabla... *ujung-ujungnya mintain sumbangan Pensi*"

Lha bapak sendiri? Mengapa bapak selalu melihat orang yang berpotensi dan 'maju', dari pada orang yang berpotensi dan 'mundur' (seperti saya)? *digebukin*

Di Pensi rencananya VIII-7 mo ngasih penampilan band nggak jelas yang kalo nggak salah. Kalo ka-gak sa-lah.

---maap yang disorot cuma kelas VIII-7 doang, soalnya pemostingnya dateng dari VIII-7---

Mari kita nantikan Pensi dengan gantung diri dan minum racun tikus!

NB: Hei! Hei! Setiap satu bulan minimal ada 1 posting. Untuk menyatakan blog kita itu masi idup. Berjuanglah blog 72! Lawanlah kanker yang kau idap! *ngawur*

---ngerasa kok keanya pembicaraan dari Pensi nyambungnya ke Pak Syaiful (merasa heran pada diri sendiri)---
Edit 1